Kurangi Karbohidrat Untuk Saraf Kita
Pertemuan Society for Neuroscience 2009 mengumumkan, jika kita menerapkan pola konsumsi low-carb
atau rendah karbohidrat maka cedera saraf tulang belakang dapat
disembuhkan lebih cepat. Karena ketika saraf tulang belakang kita
terganggung, maka risiko yang membayanginya adalah penyakit degeneratif
otak seperti Alzheimer dan Parkinson.Sebelum temuan ini dipublikasikan, pasien yang mengalami cedera saraf tulang belakang akan diberikan terapi menggunakan infus yang berisi kalori tinggi. Tapi ketika pada tikus percobaan dikurangi asupan karbohidratnya dengan melakukan puasa, proses penyembuhannya lebih cepat dari infus kalori tinggi tersebut. Memang terapi ini belum begitu populer, baik dikalangan medis maupun peneliti.
Yang terjadi ketika tikus percobaan diberikan diet ketogenic atau low-carb, dengan cara berpuasa, membuat tubuh mengambil lemak sebagai bahan bakarnya. Sedangkan pada tikus pembanding, tidak dilakukan perawatan apapun dengan pola konsumsi yang sewajarnya. Hasilnya, dalam waktu 14 minggu, 54 persen dari tikus yang menjalani ketogenic, mengalami perbaikan saraf tulang belakang 15 kali lebih cepat dibanding kelompok tikus pembanding.
“Ini mengapa, kami menyarankan diet ketogenic sebagai cara untuk mempercepat penyembuhan penyakit gangguan saraf,” ucap Wolfram Tetzlaff, MD, PhD., yang terlibat dalam penelitian tersebut. Meskipun Tetzlaff mengamini penelitian ini masih di tahap awal, namun dirinya menyakini hal serupa akan terjadi ketika diterapkan pada manusia.
Saat ini saja, ketogenic sudah digunakan untuk menangani epilepsi. Itu mengapa para ahli saraf dan nutrisi bergabung untuk melihat bagaimana peranan membatasi asupan karbohidrat terhadap mencegah penyakit degeneratif pada sistem syaraf kita seperti Alzheimer dan Parkinson
Tidak ada komentar:
Posting Komentar